Minggu, 11 Desember 2011

Suportivitas Sp tak Tergoyahkan

digitaledition



Senin, 12 Desember 2011 03:07 SURABAYA, HALUAN — Bertanding di lapangan bak kubangan, su­pe­rio­ritas Semen Padang (SP) tak tergoyahkan menghadapi tuan rumah Persebaya Sura­baya pada lanjutan Liga Primer Indonesia.
Pada pertandingan yang ber­langsung di stadion Gelora 10 November, Tam­baksari, Surabaya, Minggu (11/12) malam, tim besutan Nil Maizar ini menang 1-0 lewat gol cepat, Ferdinand Sinaga. Sebe­lumnya, Elie Aiboy Cs mem­bungkam perlawanan Persema Malang yang di­per­kuat dua pemain na­tu­rali­sa­si, Ir­fan Bach­dim dan Kim Jefry Ku­r­nia­wan di Padang, 6-2, akhir Novem­­ber lalu.
Kendati me­ngua­sai pertandingan, tuan rumah yang diperkuat "Lionel Messi-nya Indonesia", Andik Verman­syah sempat beberapa kali mengan­cam gawang Kabau Sirah yang kali ini dikawal Jandia Eka Putra. Hanya saja, kegesitan anak Lubuk Buaya ini tak mampu ditembus serangan lawan, termasuk tendangan keras seorang Andik yang tampil tetap lincah, malam itu.
Gol tunggal kemenangan Semen Padang dicetak pemain Timnas U-23 Ferdinand Sinaga saat laga baru berjalan empat menit, memanfaatkan kesalahan lini belakang Persebaya.
Bermula dari umpan panjang ke jantung pertahanan Persebaya, Khomad Suharto berusaha mengawal bola dan berharap kiper Dedy Iman maju untuk menjemputnya.
Namun, bola berhasil disambar penyerang Semen Padang Edward Wilson Junior, tetapi masih mampu diblok Dedy Iman. Bola muntah diteruskan Ferdinand Sinaga ke arah gawang yang sudah kosong ditinggal kiper.
Lima menit kemudian, 'Bajul Ijo' melancarkan balasan. Tendangan bebas Andrew Barisic mengarah ke sudut kiri atas gawang lawan, namun bisa ditepis kiper Jandia Eka Putra.
Tim Semen Padang tampak lebih cepat beradaptasi dengan kondisi lapangan yang tergenang di banyak tempat. Mereka mengubah pola permainan dengaan umpan jauh dari daerah sendiri langsung ke jantung pertahanan lawan, dimana Edward Wilson dengan kecepatannya menge­jar bola tersebut.
Dengan taktik ini, beberapa kali tim tamu menembus kotak penalti lawan, meski belum berhasil mem­perbesar keunggulan. Sementara Persebaya masih memaksakan umpan-umpan pendek dan kecepatan Andik, Taufiq maupun Rendi Irawan. Genangan air menghambat laju bola, memberi waktu bagi lawan untuk memperkuat pertahanan.
Efektifitas permainan Semen Padang terlihat di menit ke-21. Umpan jauh ke daerah kosong di belakang barisan pemain bertahan 'Bajul Ijo', yang terlalu maju, dikejar Wilson. Ia mampu mengecoh kiper lawan, namun bola tendangannya masih berakhir di sebelah luar jaring gawang.
Persebaya coba membalas dua menit kemudian. Lagi-lagi lewat tendangan Barisic dari luar kotak penalti, yang masih terlalu lemah. Mudah diantisipasi kiper lawan. Sejauh ini, Andik dkk masih kesuli­tan menembus kotak penalti lawan.
Menit ke-30, 'Bajul Ijo' mem­bombardir gawang 'Kabau Sirah' dalam sebuah kemelut, namun tendangan Taufiq, Barisic dan Andik bisa dimentahkan kiper Eka maupun bek lawan. Taufiq kembali hampir mencetak gol pada menit ke-37. Berhasil menusuk ke kotak penalti, sontekannya kembali bisa dihalau kiper lawan.
"Syukurlah anak-anak bermain lepas dan tidak terpengaruh tekanan dari suporter. Ini bekal berharga dan poin yang sangat penting," ujar Pelatih Semen Padang Nilmaizar usai pertandingan.
Hujan deras yang mengguyur Surabaya sebelum pertandingan, membuat kondisi lapangan licin dan tergenang sehingga mengakibatkan kedua tim kesulitan mengembangkan permainan.
Pelatih Persebaya Divaldo Alves mengatakan, anak asuhnya tidak mampu menjalankan strategi ber­main umpan pendek yang diper­siapkan sejak awal, karena genangan air di sejumlah titik lapangan menghambat laju bola.
"Faktor hujan menjadi penyebab tidak berkembangnya permainan. Saya tidak suka kalah, apalagi di kandang sendiri. Tapi inilah permai­nan dan selamat untuk Semen Padang," tukas dia.
Tentang gol cepat Semen Padang, pelatih asal Portugal tersebut menga­ku tidak menyangkanya karena sebelum pertandingan sudah percaya 100 persen kepada kemampuan pemainnya.
"Kami punya empat peluang, tapi semua gagal. Sedangkan Semen Padang hanya satu tapi bisa terjadi gol. Karena itu, kami akan terus mengasah penyelesaian akhir meng­hadapi pertandingan selanjutnya," kata Divaldo Alves.
Peluang Persebaya yang dipero­leh melalui Andik Vermansyah, Andrew Barisic, maupun Mario Karlovic gagal dikonversikan menjadi gol. (h/mat/ant)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar