Selasa, 06 Desember 2011

Peluang Semen Padang FC Menuju Tangga Juara IPL musim 2011/12

digitaledition



Peluang Semen Padang FC Menuju Tangga Juara IPL musim 2011/12

Spartacks Cyber. Dalam acara mingguan Classy Sport Today with Spartacks edisi Jumat 2 Desember 2011 diangkat tema peluang Semen Padang FC menuju tangga juara Indonesian Premier League (IPL) musim 2011/12. Awalnya narasumber yang kita undang kali ini adalah bang Yosrizal, jurnalis sepakbola senior kota Padang yang juga wartawan GOSport, namun beliau berhalangan hadir ke studio. Tetapi walaupun demikian bang Yos tetap mengisi acara ini lewat sambungan telpon.
Squad Semen Padang FC 2011-2012
Berikut rangkuman talk show yang berhasil dihimpun redaksi Spartacks Cyber.
Classy: Melihat materi pemain Semen Padang FC saat ini, bagaimana tanggapan Anda?
Bang Yos: Secara materi pemain SP sebenarnya tidak jauh berubah dengan musim lalu, hanya pergantian orang pada posisi yang sama. Ketika Park Chul Hyung pindah ke PSPS dan digantikan oleh Abdul Rahman, secara kualitas mereka tidak jauh berbeda. Mungkin yang lebih menguntungkan Semen Padang punya stoper yang punya fisik yang jauh lebih bagus sehingga pemain-pemain asing lawan yang notabene mempunyai fisik lebih tinggi akan lebih gampang diantisipasi oleh seorang Abdul Rahman. Sebagaimana kita lihat dia bermain taktis, tenang dan sangat percaya diri dan itu akan menunjang kemampuan dan melebihi kualitas pemain belakang bersama Pagbe, dan itu akan menambah kepercayaan diri penjaga gawang baik itu Samsidar maupun Jandia.
Kemudian di lini tengah sebenarnya tidak banyak perubahan walaupun ada pemain baru seperti Mustafa Aji. Tapi dari segi kualitas tidak jauh berbeda dengan pemain sebelumnya. Kemudian di lini depan, sekarang kita punya empat striker yang kesemuanya sebenarnya merupakan striker murni. Seperti striker baru Ferdinand Sinaga, sebenarnya sewaktu di Wamena berposisi sebagai sayap dan kadang-kadang second striker, dan di Timnas dia diperankan Rahmad Darmawan sebagai striker murni. Ini sangat menguntungkan bagi Semen Padang karena Edward Wilson Junior yang selama ini menjadi tombak tajam pasukan  Kabau Sirah akan lebih tenang karena Ferdinand juga mampu bermain dengan kerja sama yang bagus. Dia telah berpengalaman di tim besar seperti Persiwa Wamena dan Timnas. Artinya lini depan SP akan lebih bagus, akan lebih luar biasa daripada sebelumnya, setidaknya seperti yang telah dibuktikan pada saat melawan Persema Malang.
Classy: Tentang strategi yang akan diterapkan oleh pelatih Nil Maizar?
Bang Yos: Saya cukup lama kenal Nil Maizar. Ketika delapan besar (Divisi Utama Liga Indonesia musim 2009/10) di Bone, saya juga hadir disana untuk menyaksikan partai terakhir Divisi Utama. Saat itu dia masih menjadi Assisten-nya Arcan Iurie. Setelah perginya Arcan Iurie, Nil dipercaya oleh manajemen SP untuk menjadi pelatih kepala. Dia punya kemampuan dari segi kepelatihan sebenarnya standarnya sama di Indonesia, tapi ada hal-hal yang bisa menjadi spesifikasi seorang pelatih. Nil itu sangat mampu membaca strategi lawan dan dia juga mampu menerapkan strategi apa yang harus dihadapi pada moment-moment tertentu. Makanya setiap kali pertandingan dia mau berdiri 2×45 menit hanya untuk meyakinkan apakah strategi dia sudah jalan apa belum. Ketika ada strategi dia yang belum sempurna, dia akan selalu memberikan instruksi dari luar. Nah itu suatu hal yang luar biasa dan merupakan nilai lebih dari seorang Nil Maizar. Disamping dia juga pernah menjadi pemain Nasional, karena saya pernah membaca riwayat Gary Neville yang menyatakan ketika kita bertanya siapakah pelatih terbaik? Dia adalah mantan pemain dan menyadari dia pernah menjadi pemain sepakbola.
Classy: Peran suporter terhadap tim dalam mengarungi kompetisi?
Bang Yos: Idealnya suporter adalah pemain ke-12. Dimana-mana suporter adalah bagian dari ruh dan nafas sebuah tim sepakbola. Kita lihat suporter di Indonesia terdapat sedikit perbedaan. Support itu sebenarnya pemberi tambahan, pemberi nilai tambah dan motivasi. Di Indonesia, suporter harusnya dia hanya memberi nilai tambah ketika tim nya bermain, artinya hanya di dalam stadion. Artinya sebelum pertandingan dan setelah pertandingan dia kembali menjadi orang biasa pecinta sepakbola, dia harus fair, jujur dan mengakui kalau lawan bagus ya itulah lawan yang harus dihadapi kedepan. Kalau lawannya memang kalah atau menang, dia harus siap menerima apapun yang terjadi. Jadi kita bisa menyimpulkan suporter Indonesia harusnya berperan hanya di dalam pertandingan, tidak di luar lapangan. Ketika timnya kalah, dia tidak lagi menjadi suporter, tapi menjadi anarkis. Nah itu yang perlu kita garis bawahi, dan saya berharap SPARTACKS dan satu lagi, The Kmers benar-benar menjadi suporter, pemberi nilai tambah bagi tim. Kalau timnya kalah, support itu harus tetap ada. Ketika Semen Padang kalah atau tertinggal, jangan diam, hanya nonton. Kita harus belajar dari suporter-suporter lain di seluruh Indonesia. Dari beberapa stadion yang pernah saya kunjungi, dan pernah menyaksikan suporter, mereka adalah manusia-manusia mandiri di dalam lapangan dan mereka mampu menjadi nilai tambah bagi tim dan menjadi tekanan batin yang luar biasa bagi lawan yang masuk ke stadion mereka. Nah itulah yang harus diciptakan oleh SPARTACKS, tetapi harus menjadi suporter yang jujur, fair.
Kemudian ketika memberikan support itu, intinya pada pertandingan yang resmi. Ketika Semen Padang beruji-coba ke Payakumbuh, Bukittinggi dan Batusangkar support itu tidak perlu diberikan karena lawan itu bawah di bawah SP. Support itu diberikan ketika tim berhadapan dengan lawan yang sepadan atau memiliki kualitas yang lebih tinggi, sehingga semangat tim akan menjadi lebih tinggi. Kemudian untuk atraksi dan inovasi untuk suporter di Sumatera Barat, kita masih jauh tertinggal. Barangkali kita perlu belajar kembali, atau studi banding keluar, bagaimana mereka melakukan perekrutan anggota, kemudian bagaimana mereka mampu memberikan variasi atraksi dan dukungan terhadap tim, tapi tetap harus berpegang kepada satu hal, yaitu harus jujur dan sportif.
Classy: Semua lawan perlu diwaspadai, namun untuk IPL kali ini kira-kira siapa lawan yang paling berbahaya bagi SPFC?
Bang Yos: Saat ini kompetisi sepakbola di Indonesia sudah terpecah dua. IPL memang kurang secara kuantitas tim dan mungkin juga secara kualitas. Kemudian ISL dianggap unggul secara kuantitas tim maupun kualitas, tapi mereka tidak punya legalitas. Kembali ke IPL, IPL adalah kompetisi resmi dibawah PSSI dan diakui oleh AFC dan FIFA, artinya apapun yang terjadi di luar IPL Semen Padang harus berkonsentrasi hanya disini. Mengenai lawan-lawan yang ada di IPL, secara kualitas tidak jauh berbeda walaupun ada pendatang baru yang naik dari Divisi Utama. Selain ada Arema, Persema, Persija yang terpecah dua, PSMS yang juga terpecah dua, otomatis untuk papan atas kita bisa menghitung dengan jari. Dari 13 tim yang tersisa hanya beberapa yang punya kualitas rata-rata atau selevel dengan Semen Padang.
Artinya ketika SP main di ISL musim lalu dengan kualitas tim yang merata, SP mampu berada di papan atas, nah sekarang saatnya Semen Padang berada di posisi paling atas. Karena Persipura ada di ISL, Arema ada di ISL, Persija terbagi dua, Sriwijaya juga tidak jelas, makanya SP dari segi kualitas mereka paling unggul untuk musim sekarang. Saya kira sudah saatnya Semen Padang menjadi the Champion untuk Liga Indonesia, karena sejak berdiri tahun 1980 sampai hari ini SP belum pernah menjadi juara dan tembus ke level Asia kecuali tahun 1992 kita berhasil menjuarai Piala Liga dan lolos ke Piala Winner Asia dan mampu sampai ke perempat final dan dihentikan oleh Yokohama Marinos dengan menang 2-1 di Padang tapi dibantai 11-0 di Jepang. (Rieko)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar