Kamis, 17 November 2011

Semifinal Lebih Baik

digitaledition

Semifinal Lebih Baik
Padang Ekspres • Jumat, 18/11/2011 10:56 WIB • (ali/c4/ttg/jpnn) • 98 klik
Beda Ekspresi: Pemain Indonesia, Yongki Aribowo (kiri) dan pemain Malaysia, usai
Jakarta, Padek—Tiap pilihan mengandung risiko. Itu pula yang dialami pelatih timnas Rahmad Darmawan dalam laga melawan Malaysia tadi malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Menurunkan tim tanpa tujuh pilar yang sengaja disimpan untuk kepentingan semifinal, tim asuhan perwira Angkatan Laut tersebut harus menyerah 0-1 (0-1) di hadapan sekitar 90 ribu pendukung saat melawan sang juara bertahan yang turun dengan kekuatan terbaik.   

Pahit, memang. Sebab, masih segar dalam ingatan, Malaysia pula yang menghancurkan mimpi skuad Merah Putih merebut gelar Piala AFF pada Desember lalu. Tapi, Rahmad yakin bahwa pasukannya justru bakal bangkit dan termotivasi karena kekalahan itu. ”Laga malam ini (tadi malam) memang penting. Tapi, laga (semifinal) tanggal 19 lusa (besok) jauh lebih penting,” kata pelatih kelahiran Lampung itu.

Karena kekalahan akibat gol Ibrahim Sahrul Aswari pada menit ke-17 tersebut, Garuda Muda harus puas menjadi runner-up grup A dan mesti menghadapi juara grup B Vietnam. Vietnam memastikan diri menjadi pemuncak grup B setelah menundukkan Laos sore kemarin 3-1 (0-1) di Stadion Lebak Bulus. Juara grup A Malaysia akan meladeni runner up grup B Myanmar di semifinal lainnya.

Vietnam di mata Rahmad adalah tim yang agresif. Dua sayapnya hidup dan duet strikernya selalu bergerak saling mengisi. ”Itu yang saya tahu dari mereka. Saya akan pelajari rekaman pertandingan Vietnam. Termasuk saat tadi (kemarin) mereka mengalahkan Laos,” jelas Rahmad.

”Tapi, saya yakin, kami bisa memperbaiki berbagai kekurangan di laga malam ini (tadi malam) dan bakal tampil lebih baik di semifinal,” lanjut pelatih yang sukses mengantar Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC Palembang juara Liga Indonesia itu.

Kabar baik bagi skuad Merah Putih, mereka bisa tampil full team. Tujuh pilar yang disimpan Rahmad juga sudah pasti dalam kondisi bugar. Sebaliknya, Vietnam bakal tampil tanpa striker sekaligus kapten Nguyen Thanh Long Giang. Dia terkena kartu merah pada duel melawan Laos. Tak lupa Rahmad juga mengucapkan terima kasih kepada dukungan luar biasa suporter. ”Kami mohon maaf, ekspektasi suporter tidak bisa dijawab dengan bagus hari ini (tadi malam). Tapi, saya yakin, itu bisa diperbaiki,” katanya.

Tanpa tujuh pemain inti, performa timnas memang menjadi kacau. Organisasi permainan tak jalan. Akurasi umpan jelek. Beberapa pemain yang menjalani baru main di laga ini atau yang sebelumnya hanya diturunkan beberapa menit juga tampak gugup. Salah seorang di antaranya, bek kiri Yericho yang dipercaya menggantikan pemain naturalisasi Diego Michiels yang diistirahatkan. Pemain yang saat ini bermain di klub Divisi II Liga Belgia, CS Vise, itu terlihat demam panggung.

Gol Malaysia tercipta akibat kurang sigapnya Yericho menghalau serangan balik Sahrul. Aksi overlapping yang kerap dilakukan Diego juga tidak bisa ditiru Yericho. Diego akhirnya memang diturunkan, tapi sebagai bek tengah. Di lini depan, Yongky Aribowo yang baru kali ini menjadi starter juga mati kutu. Selama babak pertama, tak ada satu pun pergerakan berbahaya yang bisa dilakukan pemain yang kini berkostum Persisam Samarinda itu.

Kondisi tersebut diperparah kinerja playmaker Ramdani Lestaluhu yang tak maksimal. Determinasi pun sangat kurang menghadapi lawan yang solid dalam bertahan dan hanya mengandalkan serangan balik. Sepanjang 90 menit, tercatat hanya ada dua peluang terbaik timnas, kedua-duanya lewat aksi Titus Bonai pada awal babak kedua.

Tak herah pelatih Malaysia Ong Kim Swee merasa puas dengan keberhasilan pasukannya meredam tuan rumah. ”Kami menunjukkan karakter luar biasa. Tapi, ini belum berarti apa-apa karena kami belum memastikan bisa mempertahankan gelar. Lagi pula, saya tahu, kali ini Indonesia menyimpan kekuatan utamanya untuk menghadapi semifinal,” tutur Ong yang pada menit ke-69 dikartu merah wasit karena terlalu keras melakukan protes.

Dengan kekalahan tadi malam, berarti rekor pertemuan Indonesia dengan Malaysia di ajang SEA Games menjadi sama kuat. Dari total 13 pertemuan, keduanya sama-sama meraih enam kali kemenangan dan sekali seri. Sejak kali pertama bertemu di SEA Games 1977, termasuk hasil tadi malam, total Indonesia mencetak 19 gol ke gawang Malaysia dan Malaysia baru sembilan gol.
Kemenangan terbesar Indonesia atas Malaysia terjadi di SEA Games 1999. Ketika itu, Bambang Pamungkas dkk menggilas Malaysia 6-0. (ali/c4/ttg/jpnn)
[ Red/Redaksi_ILS ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar