Kamis, 17 November 2011

INDONESIA TANTANG VIETNAM DI SEMI FINAL

digitaledition

INDONESIA TANTANG VIETNAM DI SEMI FINAL
Jumat, 18 November 2011 03:54
Jakarta, Haluan - Indonesia akan menan­tang juara Grup B Vietnam pada babak semifinal SEA Games XXVI 2011 yang rencananya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Ja­kar­ta, Sabtu (19/11).
Kepastian la­wan yang diha­dapi di semifinal, diperoleh setelah tim Garuda Mu­da ini hanya mam­pu finis di uru­tan kedua Grup A, karena pada pertan­di­ngan terakhir harus menyerah 0-1 dari Malaysia di SUGBK, Kamis (17/11).
Menjadi lawan juara Grup B bukan perkara mudah bagi anak asuh Rahmad Darmawan itu, karena lawan yang dihadapi adalah juara grup dan merupakan “runner up” SEA Games yang lalu.
“Siapapun lawan di semifinal kita harus hadapi. Dua tim Grup B yang lolos ke semifinal merupakan tim terbaik namun beda karakter,” kata Rahmad, usai pertandingan. Menurut dia, lawan yang harus dihadapi di semifinal yaitu Vietnam merupakan tim yang memiliki karakter menye­rang. Hal itu terjadi karena tim itu memiliki dua striker dan dua sayap yang mempunyai mobilitas tinggi.
Dengan kondisi itu, kata dia, pihaknya akan terus mempelajari skema permainan lawan yang salah satunya dengan mempelajari rekanan pertandingan Vietnam. “Memang waktunya pendek. Tapi sebelumnya kami telah memantau setiap pertan­dingan Vietnam. Kami berharap bisa menghasilkan hasil terbaik,” kata mantan pelatih Persija itu.
Sementara di babak semifinal lainnya akan mempertemukan juara Grup A Malaysia melawan “runner up” Grup B yaitu Myanmar. Ditanya seputar kekalahan atas Malaysia, Rahmad mengaku di luar skenario.
Menurut dia, dengan adanya rotasi besar-besaran pada timnya, hasil terburuk yang ditargetkan adalah seri. Meski kalah, mantan pelatih Persi­pura itu sangat menga­presiasi anak asuhnya. Diakui pada babak pertama permainan sulit berkembang sehingga dimanfaatkan dengan baik oleh Malaysia. Setelah babak kedua permainan baru bisa berkembang.
“Kami minta maaf atas hasil ini. Tapi mudah-mudahan hasilnya jauh lebih baik di semifinal. Kekalahan ini bukan pukulan, tapi merupakan awal kebangkitan di semifinal,” kata Rahmad dengan tegas.
Ia mengaku, tugas paling utama setelah pertandingan ini adalah memotivasi kepada seluruh pemain untuk secepatnya bangkit karena pertandingan kedepan jauh lebih berat.
Pihaknya berharap, pada pertan­dingan semifinal nanti dukungan dari suporter tetap sama dengan pertan­dingan sebelumnya. Targetnya pun tetap yaitu mampu merebut medali emas.
Kalah 0-1
Pada penyisihan terakhir Grup A, kemarin, Indonesia menyerah 0-1 dihadapan Malaysia. Dengan hasil ini, Malaysia tampil sebagai juara Grup A dan Indonesia harus puas sebagai runner-up Grup A.
Tak ada satupun gol yang tercipta sepanjang babak kedua berlangsung. Padahal, peluang emas bertaburan bagi kedua tim di babak ini, terutama bagi timnas Indonesia. Para pemain depan Rahmad ini kerap gagal dalam mengeksekusi gol.
Masuknya Diego Michiels, Egi Melgiansyah, dan Okto Maniani di awal dan pertengahan babak kedua memang memberi kesegaran baru bagi perjuangan timnas U-23 di babak kedua. Timnas yang sebelum­nya kerap terbawa arus permainan Malaysia menjadi lebih teratur dalam menyerang. Sayangnya, masalah eksekusi di depan gawang lawan masih saja menjadi masalah.
Pada awal babak kedua, Titus Bonai memiliki kesempatan emas karena bisa menggiring bola ke depan gawang Che Mat Khairul Fahmi, sayangnya tendangan pemain Persi­pura Jayapura ini terlalu melebar. Dua menit kemudian, Ferdinand Sinaga kembali membuang peluang terbaik karena gagal menyelesaikan umpan cantik dari Tibo.
Tibo kembali gagal mengeksekusi umpan yang indah dari Ramdhani Lestaluhu pada menit ke-53. Perge­ra­kan bola yang disonteknya terlalu lebar. Satu menit kemudian, Lukas Mandowen gagal menyarangkan gol di gawang Malaysia setelah menda­patkan umpan matang dari Ferdi­nand Sinaga. Sundulannya terlalu lemah sehingga bisa ditangkap dengan mudah oleh Khairul Fahmi.
Ferdinand kembali melepas peluang emas dengan sia-sia pada menit ke-62. Pemain asal Semen Padang ini tampak tak sabar sehingga langsung melesatkan tendangan keras dari kaki kirinya. Namun, dengan mudah terbaca oleh kiper Malaysia.
Kali ini Okto yang menyia-nyiakan peluang emas. Pada menit ke-78, umpan sundulan dari Diego tak juga bisa disarangkannya di gawang Khairul Fahmi. Sundulannya melam­bung di atas mistar gawang. Peluang yang terbaik bagi Indonesia di menit injury time, kembali dibuang begitu saja oleh Ferdinand. Pemain berno­mor punggung 17 yang sudah berada dalam posisi yang pas untuk men­cetak gol ini tak terlalu keras melepaskan tembakan. Bolanya bisa ditangkap dengan mudah.
Lini pertahanan “Garuda Muda” juga kerap dipecundangi di babak kedua. Pada menit ke-83, Ramlan Izzaq Faris berhasil menerobos ke depan gawang Andrittany Ardhiyasa dan hendak menyontekkan bola ke gawang di depannya. Namun, Yericho Christiantoko berhasil menye­lamatkan gawang Indonesia dengan menendang bola keluar lapangan.
Tak mudah juga bagi wasit Fahad Alkassar untuk memimpin pertan­dingan dengan tensi tinggi ini. Empat kartu kuning dan satu kartu merah dikeluarkannya dari kantongnya. Kartu kuning diberikannya pada Ramdhani Lestaluhu, Diego dan Ferdinand dari timnas Indonesia serta Bakhtiar Baddrol dari timnas Malaysia. Kartu merah digan­jar­kannya pada pelatih Malaysia Ong Kim Swee yang memprotes wasit karena hanya memberikan kartu ku­ning pada Ferdinand. (h/ant/kcm/bln)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar